Tuesday, August 23, 2005
Orang-orang di jaman edan

stress
nas

=====
Hari ini adalah jaman ketika semua kelihatan mungkin. Kemajuan tehnologi mempermudah hampir semua aspek aktivitas manusia sehari-hari. Kebutuhan hidup semakin beraneka ragamnya. Kegiatan manusia semakin dipermudah dgn alat2 bantu yang serba canggih dan sistematis. Namun hari ini pula adalah jaman ketika manusia banyak yang sinting.
Hidup ini susah2 gampang. Susahnya kalo kita jatuh pada masa2 sulit. Gampangnya kalo kita beruntung bisa hidup senang. Terus banyakan mana antara yg susah dan yg senang ? Kalo saya melihat, kayaknya sekitar 85% orang sekarang banyak susahnya.
Umumnya orang mengukur susah tidaknya seseorang itu dr harta yg dimiliki. Benar juga sih. Tapi menurut saya enggak juga. Kekuatan mental dan keteguhan jiwa lebih berperan dalam susah dan senangnya seseorang. Orang2 berada, kelas menengah dan yg miskin semua sama saja, banyak yg merasa susah. Nggak sedikit orang2 kaya yg stress, atau mengalami degradasi mental. Mungkin krn banyaknya masalah yg dihadapi, atau bingung dengan dunianya.
Saya pernah melihat direktur yg selalu lupa menutup resleting celananya, sehingga kelihatan sempaknya. Itupun kalau dia tidak lupa pakai sempak. lha kalau lupa ? sayapun bisa geli. Saya juga pernah melihat pemilik toko serba ada yg senyam senyum sendiri. Ketika ditanya kenapa, dia jawab sudah biasa. Kemarin lusa saya ketemu sama boss sebuah restoran. Ia suka pegang2 kepalanya ( bukan kepala burungnya lho ). Katanya selalu pusing dgn bisnisnya. Nggak sedikit pula cerita orang2 stress, miring dan gendeng lainnya. Aneh-aneh saja tingkah mereka.
Kenapa ya bisa demikian ? apakah keadaan hidup kita yg semakin sulit ? atau jaman memang sudah trend dgn gaya sinting dan edan2an ? saya pikir, mereka adalah orang2 yg berusaha menahan masalah hidup yang membebani.
Orang akan kelihatan selalu muram kalau perasaannya kesal dan pikirannya buntu. Sebaliknya, orang terlihat selalu segar kalau perasaannya senang dan pikirannya terbuka. Dan orang2 sekarang, sepertinya banyak yg muram drpd yg segar. Kenapa demikian ?
Faktor ambisi pada dunia dan materisalistiknya yg sangat mendominsasi pola hidup, sedang kebutuhan dan pengetahuan rohani yg dikesampingkan. Banyak orang skrg yg percaya Tuhan, tapi selalu melupakan Tuhan. Banyak juga org skrg yg berpikiran atheis, nggak percaya adanya kekuatan Tuhan. Nggak percaya adanya hidup setelah mati. Nggak percaya tentang kebenaran yg hakiki. Pikiranpun jadi terfokus pada masalah duniawi. Sedang permasalahan dunia sudah semakin kompleks dan penuh tipu daya. Maka ketika org dihadapkan pd masalah hidup dan kekeliruannya, Ia nggak ada tempat utk mendamaikan hati. Nggak ada tempat utk menepis resah-gelisah yg diakibatkannya. Ia nggak tahu kemana bisa menyandarkan diri melepas lelah, kesal dan amarah yg membelit ujung2 pikirannya. Maka ketika ia tak bisa menanggung beban, pikiran menjadi gelap, otakpun hilang arahnya, dan akhirnya linglung, stress atau bahkan gila.
Lihatlah orang2 yg suka mringis sendiri, atau yang termenung menatap sapi, yang nungging dipinggir2 jalan, yang berjalan tanpa celana, yang mancing ikan didalam panci, atau yang sedang santai menggantung diri. Kasihan mereka, tapi bukan salah siapa2, sebab seringkali itu salah mereka sendiri.
Para setan akan senang melihat kehancuran kita. Mereka akan tertawa sambil menari-nari memamerkan udelnya. Sedangkan kita terjerumus dgn batuk2 darah kemenangan mereka.
Maka dari itulah, mari kita Kuatkan mental kita, rohani kita, hidup kita, dan kedekatan kita pada yang maha kuasa. semakin kuat kita, semakin tegar kita dlm menghadapi hidup. Marilah kita berjalan dgn jiwa yg kukuh. Ajaklah mereka ke jalan yg lurus, biarkan mereka yg tak mau diluruskan. Lupakan sejenak ruwetnya permasalahan dunia, sebab dunia jaman sekarang memang sudah gendeng.
-----

...Dan selalu ingatlah, bahwa Tuhan selalu ada.


@ Missouri, saat nulis-nulis.
 
posted by nasindo at 11:27 PM | Permalink |


1 Comments: