Sendiri...
dipinggir melukis batu
tulisi air, kata membisu
tatap kosong tertunduk lesu
mata diam didaun runtuh
bunga ranum dipinggir kali
jiwa yang telah luruh
warnapun tak tertemukan lagi
ada yang ia sadari
kenapa ia harus menepi
sebab dunia penuh gemuruh
iapun terjatuh
Ia pemimpi
pejuang hidup, pecinta sejati
jengkal langkah ia tapaki
meski darah ia dapati
Ia temukan sayapnya patah
geliat langkah tak semangat lagi
mimpinya hilang selipkan desah
cintapun t'lah berangkat pergi
Ia coba tegarkan diri
meski harus berteman sepi
luka yang tak terperi
ia sedang coba usapi
Dalam hening diujung hari
ia hanya merenung diri
betapa hidup tak harus miliki
namun makna yang difahami
Mendung hitam
langitpun sepi juga
gelisah riak air sungai
lelaki itu menghitung sunyi
Orang sangka dia hilang jiwa
orang kata dia tak hidup lagi
namun aku mengerti dia terluka
aku tahu hatinya juga sepi
hanya desah diujung sunyi
" aku pasti bangkit kembali "
Orang bilang dia telah gila
orang pandang dia tak berarti lagi
namun kulihat dia sungguh sadar
mengerti hidup dan segala arti
sebab dia tak henti berbisik
" Tuhan, Engkaupun selalu ada "
@ missouri, August 17th 2005
ow that's cool